Kenapa Jasa Perencana Keuangan Dibutuhkan

4:19 AM 0 Comments

Profesi perencana keuangan sebenarnya udah dari tahun 2002 ada di Indonesia, tetapi masih banyak orang yang belum paham.Apalagi bank dan asuransi pun kini menawarkan jasa yang hampir mirip dengan perencana keuangan, sehingga menambah kebingungan orang. 


Yang jelas mengatur keuangan pribadi pun tidak mudah. Bahkan ada yang berpendapat bahwa mencari uang jauh lebih mudah daripada mengelolanya. Apalagi bekal untuk mencari uang bisa didapatkan dari sekolah formal dengan simbol gelar dan profesi tetapi ingat, sekolah formal tidak pernah mengajarkan cara mengelola uang pribadi. Maka..mengelola uang pribadi sama pentingnya dengan mencari uang. Robert Kiyosaki juga bilang begitu.

Perencana keuangan independen adalah mencari jalan keluar atas problem pengelolaan keuangan klien, beda dengan yang bernaung di bawah bendera bank atau asuransi seperti wealth management dan sejenisnya. Umumnya berfungsi sebagai konsultan produk masing-masing.



Perencana keuangan pada dasarnya bisa dilakukan oleh setiap orang. Cuma agar bisa mengatur kekayaan sendiri dengan mempertimbangkan semua peluang dan resiko tidak mudah. Disamping itu terdapat beberapa alasan lain mengapa jasa perencana keuangan dibutuhkan :

1. Masalah keterbatasan waktu. Kadang2 profesi karyawan dan pebisnis sibuk sehingga tidak punya waktu untuk menganalisis produk keuangan di pasaran dan mengoptimalkan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan, sehingga butuh perencana keuangan.


2. Tiap orang punya punya penghasilan terbatas tetapi keinginan tidak terbatas sehingga butuh perencanaan yang baik, tetapi tidak tahu memulainya dari mana.


3. Produk keuangan semakin banyak, dibutuhkan perencana keuangan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan klien, bukan dari agen penjual.


4. Keinginan mendapatkan masa depan keluarga yang terjamin. Anda perlu sparing partner untuk mendampingi perjalanan Anda mencapai tujuan.


Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: